Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Ingin Ada di antara Coklat dan Hujan

15 Februari 2020   17:42 Diperbarui: 15 Februari 2020   17:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Kau begitu menyukai coklat
katamu itu membuatmu bahagia.
aku tak percaya
namun banyak membelikanmu coklat
agar kau tetap merasakan hal yang sama.

Menurutmu coklat punya kepandaian
merakit kenangan yang curam
menjadi selandai pantai.
aku tak percaya
tapi tetap membawakanmu oleh-oleh coklat
supaya kenanganmu tak lantas hipotermia
karena harus mendaki begitu tinggi
lalu menyebabkanmu amnesia.

Kau bilang hujan
adalah bagian dari coklat yang dicairkan awan
dan selalu berhasil membuatmu tersenyum.
aku tak percaya
namun aku selalu menganyam hujan dalam setiap kata
sehingga kau bisa membacanya dengan gembira.

Bagimu hujan adalah sebuah kesempurnaan
bagaimana cara terbaik mengelola kenangan
menjadi sebuah buku
yang tak lagi membuat hatimu ngilu.
aku tak percaya
namun nyaris selalu mengajakmu
berburu rindu
di setiap perpustakaan
pada kota-kota yang hanya memiliki hujan
sebagai bahan bacaan
dan menyinggahkan musim kemarau
serta kenangannya yang kekeringan
sebagai bahan lawakan

Bogor, 15 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun