Kau begitu menyukai coklat
katamu itu membuatmu bahagia.
aku tak percaya
namun banyak membelikanmu coklat
agar kau tetap merasakan hal yang sama.
Menurutmu coklat punya kepandaian
merakit kenangan yang curam
menjadi selandai pantai.
aku tak percaya
tapi tetap membawakanmu oleh-oleh coklat
supaya kenanganmu tak lantas hipotermia
karena harus mendaki begitu tinggi
lalu menyebabkanmu amnesia.
Kau bilang hujan
adalah bagian dari coklat yang dicairkan awan
dan selalu berhasil membuatmu tersenyum.
aku tak percaya
namun aku selalu menganyam hujan dalam setiap kata
sehingga kau bisa membacanya dengan gembira.
Bagimu hujan adalah sebuah kesempurnaan
bagaimana cara terbaik mengelola kenangan
menjadi sebuah buku
yang tak lagi membuat hatimu ngilu.
aku tak percaya
namun nyaris selalu mengajakmu
berburu rindu
di setiap perpustakaan
pada kota-kota yang hanya memiliki hujan
sebagai bahan bacaan
dan menyinggahkan musim kemarau
serta kenangannya yang kekeringan
sebagai bahan lawakan
Bogor, 15 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H