Pagi ini, aku melihat
tergelincirnya matahari
di mata orang-orang
ketika kaki mereka terantuk almanak tua
dan terkantuk-kantuk di pelukan kereta,
bus kota, dan tiupan angin buruk
kota dan segala hiruk-pikuk
di selangkangannya
Padahal hari baru dimulai
dan sandyakala masih berupa
janin yang belum dibuahi
sementara bunga-bunga
juga baru mekar
di hati para bujang dan nona
yang sedang berusaha jatuh cinta
di halte dan lorong-lorong menara
juga di meja resepsionis
dengan warna merah menyala
Kota adalah ladang perburuan
dan juga kapling-kapling kuburan
yang digali
bahkan sebelum orang-orangnya mati
Kota adalah pasar yang gencar
menawarkan dagangan
nasib dan peruntungan
dengan memasang label harga
tak kira-kira, juga
memakai cara-cara tak terduga
Kita hanya bisa tahu
tiba-tiba saja kita melompati waktu
atau terkapar disayat ribuan sembilu
di gang sempit atau jalanan ramai
sedangkan sesungguhnya,
kita berada di pusat mata badai
Jakarta, 28 Januari 2020