Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ensiklopedia Kematian

20 Desember 2019   14:02 Diperbarui: 20 Desember 2019   14:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kematian berada di ruang-ruang lengang. Ketika semua orang mencari tahu rencana pulang, yang ditemui hanyalah jawaban tentang waktu senggang. Bagaimana menemukannya, juga seperti apa harus mengisinya.

Relikui kematian berada pada halaman paling belakang. Dari buku rahasia yang bertuliskan daftar nama. Terbuka hanya pada saat matahari terlihat sebagai titik hitam. Dan bayangan rembulan cuma beredar sebagai kilas balik masa silam.

Upacara kematian adalah ritual paling sakral yang pernah ditemukan di buku-buku sastra. Semua gaya bahasa terhenti saat itu juga. Hanya terdapat sebuah titik yang dijumpai setelah sekian lama bertemu koma. Berakhir. Sesuai perintah takdir.

Meratapi kematian adalah menyusun replika airmata. Menjadi sebuah arca yang didirikan di gerbang pusara. Sebagai cara mengenang. Kenangan dan kenyataan yang saling berlintasan.

Bogor, 20 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun