Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepotong Senja, Secangkir Kopi, dan Manis Hujan di Antaranya

19 Desember 2019   08:57 Diperbarui: 19 Desember 2019   13:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di atas meja, terhidang sepotong senja. Aku tak harus menyantapnya. Karena cukup dengan menatap, senja itu telah membuat hatiku menetap.

Di sampingnya, secangkir kopi sedang berbunga. Memekarkan khayalan hingga sampai puncak tangga. Aku tak harus meminumnya. Sebab cukup dengan menyesap aroma wangi, kopi itu mampu membuat tunggang langgang sunyi.

Di beranda, tempias hujan menyeret sudut mata. Ke sebuah panggung orkestra. Ketika airnya menjatuhi genting. Lalu mengalirkan melodi bersuara bening. Mampu perlahan menggugah hati yang dilanda hening.

Bagimu, sepotong senja adalah waktu paling sempurna. Untuk melengkapi rasa cinta terhadap cuaca.  Membantumu melupakan kemarau. Saat hatimu dihanguskan begitu banyak igau. Tentang kenangan yang seringkali bertingkah teruk. Menyuruhmu memanggil kembali ingatan buruk.

Bagiku, secangkir kopi adalah kilasan memento mori. Mengingat baik-baik jadwal kematian. Agar bisa menyusun banyak kecemasan. Ke dalam satu keyakinan. Bahwa mati bukan bagian dari kerumitan mimpi. Namun rencana besar yang tak bisa dihindari.

Bagi kita, hujan adalah kekasih yang baik hati. Tiba tepat waktu. Datang bertamu. Lalu memperbaiki koyakan luka masa lalu. Tanpa mengirim tagihan. Setelah memberikan derma kegembiraan.

Jakarta, 19 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun