Sosok cemara, dan bunga kamboja
sibuk bercerita tentang hujan
tadi petang;
katanya derasnya melebihi berondongan kata-kata
dari para penyair yang kesepian
lalu membunuh malam
dengan sajak-sajak tajam
Darah yang tertumpah
berupa kegelapan
mengalir di jalan-jalan;
katanya bahkan menaiki trotoar
dan tiang-tiang listrik
sehingga lampu jalanan
berubah warna menjadi tembaga
sebuah pertanda
manakala malam dilukai
maka jerit kesakitannya akan begitu menyayat hati
serupa lolongan serigala
saat kehilangan purnama
Luka yang menganga, setelahnya
menerbitkan dinihari, yang patah hati
membuat sosok cemara, dan bunga kamboja
tak sanggup lagi bercerita
hanya turut berbela sungkawa
atas kematian hujan
beserta musik dan dansa-dansanya
Bogor, 15 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H