Bangunan kalimat
disusun dari kata-kata
yang mencari makna, lalu
dirunut dari huruf-huruf
yang saling menjodohkan diri
menjadi sebuah arti, lantas
mengendarai angin selat Sulawesi
sebagai camar yang menyambar-nyambar
permukaan lautan
Jikalau laju Phinisi ini berhenti di sebuah pulau tak berpenghuni
aku akan mengajakmu menanam matahari di sini
kita sedang butuh banyak cahaya
setelah sekian lama menjamu kegelapan di beranda
Sebuah perjalanan
kadangkala butuh persinggahan
di kedai-kedai minuman
saat tenggorokan banyak dipenggal kecemasan
juga warung tempat melelang perbincangan
ketika berdiam ternyata membuat laring kelelahan
Manakala sungai di hadapan kita sejenak berarus kencang
biarkan perahu yang kita naiki memilih berhenti di tikungan
di sana banyak lubuk yang tenang
kita bisa mulai menuliskan kisah tentang kegembiraan
Begitu tiba di daratan
setelah melarung berhelai-helai kenangan
lalu bertemu muka kembali dengan kenyataan
inilah saatnya sarapan
tanpa mesti menyuapi pikiran
dengan haru biru masa silam
Kutai, 6 Desember 2019