Sesungguhnya kita hanya punya tiga fase
mencari oase, menyusun kolase, dan menulis obituari
Pada pencarian oase, kita mesti merenangi genangan pasir di gurun sepanas Kalahari. Menghadapi badainya seperti seorang petani yang nyaris tergelincir di pematang sawah, namun berdiri tegak kembali.
Menyusun kolase dilakukan terhadap senja yang kehabisan kata-kata, hujan yang menderas karena menangisi kekeringan cuaca, dan sisa airmata yang berdiam di sudut mata seorang perempuan ketika dunia berpaling darinya.
Di titik paling sunyi yang mengakhiri takdir dan ujung mimpi. Masing-masing dari kita akan menulis obituari. Entah itu dituliskan di sudut tergelap koran, atau terdampar di kabar yang tak pernah diberitakan.
Bogor, 24 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H