Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mencari Oase, Menyusun Kolase, dan Menulis Obituari

24 November 2019   15:30 Diperbarui: 24 November 2019   15:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya kita hanya punya tiga fase
mencari oase, menyusun kolase, dan menulis obituari

Pada pencarian oase, kita mesti merenangi genangan pasir di gurun sepanas Kalahari. Menghadapi badainya seperti seorang petani yang nyaris tergelincir di pematang sawah, namun berdiri tegak kembali.

Menyusun kolase dilakukan terhadap senja yang kehabisan kata-kata, hujan yang menderas karena menangisi kekeringan cuaca, dan sisa airmata yang berdiam di sudut mata seorang perempuan ketika dunia berpaling darinya.

Di titik paling sunyi yang mengakhiri takdir dan ujung mimpi. Masing-masing dari kita akan menulis obituari. Entah itu dituliskan di sudut tergelap koran, atau terdampar di kabar yang tak pernah diberitakan.

Bogor, 24 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun