Ini antara aku dan kau
seorang lelaki dan sesosok perempuan
sepotong bintang dan cabikan rembulan
segelas air cuka dan setempayan airmata
Di tengah hingar bingar udara
yang terjun bebas seperti
elang yang mengangkasa, lalu
terhempas begitu saja
di pesisir yang punya sejarah buruk
bagaimana memperlakukan benda-benda yang terdampar
sebagai penyamun yang mesti dibakar
tidak memakai api
tapi menggunakan tajamnya mata sunyi
yang paling mengiris hati
Ini antara kau dan masa silam
seorang perempuan dan sesosok kenangan
secawan malam dan segunung temaram
sepercik pagi dan satu klausa bunuh diri
Di antara kerusuhan di kepala
yang tak mau reda, dengan
degup jantung di dada yang nyaris tak ada
terbaring di ranjang yang dingin, dengan
kamar yang berangin
dan siap membunuh
kapan saja
saat putus asa
mulai menggerogoti iris mata
Ini antara aku dan sekumpulan batu-batu
seorang lelaki dan robekan masa lalu
serumpun bambu dan sayatan besar sembilu
sekolam susu dan payudara ibu
Di sela-sela kisah usang
tentang anak-anak yang lupa
bagaimana cara berterimakasih
terhadap pecahnya ketuban
dan sembilan bulan kelebihan berat badan, kemudian
hanya bisa menangis di pusara
tanpa keluar airmata
Jakarta, 19 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H