Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

November Bergerimis

17 November 2019   07:24 Diperbarui: 17 November 2019   09:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com

Pertengahan November
membuat beberapa lelaki bertekuk lutut
dihajar kabut
dari ruang hatinya yang tak punya mesin penghangat
lantas menggigil
seperti beruang yang lupa
cara berhibernasi

November pertengahan
beberapa perempuan mengaku
dianiaya rindu
setelah membiarkan batu-batu
disusun mengelilingi
wilayah hatinya
seperti tembok besar Cina

Ada kemarau yang melambat
dan hujan yang tiba terlalu cepat
mengetuk pintu rumah
lelaki yang meringkuk kepanasan
dijerang pengetahuan
yang banyak dihapus kenangan
juga jendela kamar
perempuan yang membasuh mukanya
dengan wangi bunga sepatu
yang dimekarkan masa lalu

Lelaki dan perempuan
sepakat mencuri almanak
yang telah ditaburi gula
untuk memberi rasa manis
di hari-hari yang bergerak
secara akrobatis
pada November bergerimis

Bogor, 17 November 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun