Kita selalu disibukkan
berjalan dan mencari jawaban
padahal tak ada yang bertanya
kita sesungguhnya sedang mencari apa
Mungkin karena kita dibangun dari tiga suku kata
manusia
sengaja mencari sunyi karena gaduh berperkara
memburu keramaian karena merasa sepi tiada tara
Atau mungkin karena kita tersusun dari tiga kata
para pencari cinta
meninggalkan ratapan di penghujung kepedihan
menanggalkan tangisan saat menemukan kegembiraan
Atau mungkin juga karena kita terdiri dari bait-bait sumir
yang kelabakan mencari takdir, padahal ia
bersembunyi di tempat terang, dan
menampakkan diri di kegelapan
Barangkali malah kita ini sebenarnya adalah satu halaman
menjadi judul yang tak diinginkan
namun setiap paragrafnya sanggup mempermainkan
keinginan, harapan, dan tamat yang tak pernah diselesaikan
Atau bisa jadi kita ini tumpukan buku-buku
di antara reruntuhan waktu
yang dibaca seperlunya
saat merasa ketinggalan berita
tentang satu hal saja
; para manusia pencari cinta
yang kehabisan kesempatan
bagaimana cara menyampaikan
hingga kemudian kehilangan
sebagian ingatan
dan sebagian lagi
digunakan untuk mencari
cara terbaik bunuh diri
Pontianak, 13 Nopember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H