Aku menemukan sepotong matahari
tergelincir jatuh ke bumi
saat pagi masih temaram
dan aku memerlukan cahaya
untuk membaca buku
juga menerangi berandaku
Di perbatasan antara kasih dan airmata
kau tiba
dikirim oleh takdir
menemaniku menganyam setiap lembar anyelir
di hari-hari yang hanya punya dua muka
duka dan tawa
Terimakasih kau mau singgah
di saat aku lelah
terimakasih kau mau berbincang
ketika aku sedang dipaku diam
terimakasih kau selalu ada
manakala aku dirundung sandyakala
Aku pikir kau bukan lagi sekedar potongan matahari
namun telah bermetamorfosa menjadi utuhnya hati
dalam sebuah persahabatan
yang tak akan runtuh meski langit terbelah dan berantakan
Bogor, 7 Nopember 2019