Itu semua ciri khas yang tidak perlu dijadikan masalah. Analogi paling mudah adalah pada gaya para pemain bola. Bagaimana seorang Maradona menari-nari Tango bersama bola. Berbeda dengan gaya Pele yang berdansa Samba dengan bola. Juga berbeda dengan gaya Alan Shearer yang Kick & Rush saat berinteraksi dengan bola.
Akhirnya
Saya hanya ingin mengatakan secara sederhana bahwa menulis itu adalah ibarat menancapkan sebuah tonggak sejarah yang tidak akan beranjak punah.
Sedangkan tulisan itu sendiri adalah ibarat tubuh sejarah yang diwariskan tanpa perlu wasiat agar bisa selalu bermanfaat.
Jadi menulislah selagi bisa. Sebelum nantinya kau hanya punya satu tulisan saja. Yaitu namamu di pusara.
Jakarta, 27 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H