Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riwayat Buku-buku

12 Agustus 2019   16:33 Diperbarui: 12 Agustus 2019   16:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mendengar kabar mengenai buku-buku yang dipajang di rak-rak toko sepatu. Saya pikir itu bukan kesalahan. Barangkali itu semua kisah tentang perjalanan.

Selanjutnya saya mendapati berita buku-buku yang memenjarakan para penulisnya di ruang-ruang tanpa cahaya. Saya masih mengira itu juga bukan kesalahan. Mungkin buku-buku itu memang menyasar kegelapan.

Setelah itu saya melihat buku-buku berkeliaran di gang remang dan jalanan yang punya banyak lubang. Tersandung lalu tenggelam dalam selokan. Saya tetap bersikukuh itu bukan sebuah kekhilafan. Bisa saja isi buku-buku itu mengacu pada peliknya perjuangan.  

Kemudian, mau tak mau saya menghela nafas berulang-ulang. Saya menyaksikan buku-buku di toko buku tersusun dengan cara begitu berantakan. Para pembaca berlaluan di hadapan tapi sebagian besar dengan mata terpejam.

Lantas wajah saya berubah pias. Banyak buku-buku berdiam di tapal batas. Di antara dunia nyata yang berhasil dikupas dan dunia khayal yang gagal diretas. Bergeletakan tanpa majikan. Menunggu waktu meniup sangkakala kematian.

Jakarta, 12 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun