kembali ke sini
di sebuah serambi
tempatku dulu mengumpulkan sunyi demi sunyi
ke dalam sebuah teka-teki
yang coba dipecahkan oleh berjatuhannya daun cemara
juga petikan bunga kamboja
pada pagi yang belum lagi beranjak dewasa
udara dingin saling berpacu
dengan masa lalu
mencoba menumbukkan mata
pada sebuah rencana
dari suluran dahan markisa
terhadap keberadaan beranda yang muram
untuk memagutnya dalam-dalam
rumput yang meninggi
karena terlalu sering disirami matahari
dan hujan yang enggan berhenti
menjadikan halaman sebagai belantara kecil
tempat bermainnya banyak tamsil
tentang perjalanan yang tak kunjung selesai
meski badai telah lama usai
di sini,
di sebuah serambi
tempatku kini menjahit koyakan sepatu
dari robekan-robekan masa lalu
agar aku bisa terus berlari
mengendarai surai-surai mimpi
menuju kehangatan fajar pukul enam
sebelum nanti senja membuatnya tenggelam
dalam diam
Bogor, 15 Juli 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI