Mencari inspirasi dari kunang-kunang yang menari. Di sebuah malam ketika kelam menundukkan mukanya yang muram. Aku mencicipi pinggiran sunyi dengan gumaman pelan. Ini rasanya seperti berenang di antara ketidakpastian yang menjemukan.
Kunang-kunangnya berombongan pergi. Aku ikut berlari. Memastikan tidak ketinggalan cahaya. Bila tak ingin kegelapan mengurungku selamanya.
Kunang-kunangnya berhenti. Di antara dinginnya dinihari di sebuah kota yang nyaris mati. Padahal lampu menyala di mana-mana. Entah karena apa. Tapi terasa ruhnya sudah sampai di ubun-ubun kepala.
Mungkin ini yang dinamakan enigma. Sebuah teka-teki yang jawabannya hanya ada pada akhir cerita.
Tentang kota dan segala misteri yang dirahasiakannya.
Jakarta, 31 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H