Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kolase Warna Tak Biasa

24 Februari 2019   20:29 Diperbarui: 24 Februari 2019   20:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah senja yang belum menentukan warnanya apa. Aku menduakan mata. Satu menghadap arah tergelincirnya matahari, dan satu lagi menerjemahkan apa arti liukan uap tipis dari secangkir kopi. Di hadapanku yang sedang merundung diri sendiri kenapa begitu sulit melupakan makna sunyi.

Pada kegamangan yang siap meluncuri tubuh malam. Aku menyeduh untuk kesekian kalinya tatapan muram. Agar sama dengan warna senja kali ini. Tak lagi merona tapi buram terjungkal di tepian kali.

Di setiap riuh yang coba diskenariokan dengan kedatangan laron-laron pengudap nyala lampu. Aku bersaksi senja kali ini sangat membatu. Begitu keras kepala. Tak hendak menyamarkan kedukaannya. Terhadap apa yang disebutnya sebagai terluka karena cuaca. Setelah panas dan hujan diaduk sekenanya.

Di setiap ruh yang ditiupkan pada bayi-bayi yang baru akan dilahirkan. Aku mempercayai betapa kekuatan kesempurnaan adalah sebuah rahasia. Seperti bagaimana Dia merahasiakan doa-doa mana yang sampai kepadaNya. DidengarkanNya. Lalu keputusan selanjutnya kembali menjadi rahasia.

Pada suatu senja ketika aku terpaku hanya untuk menikmati kolase warna tak biasa. Aku lah yang kali ini memutuskan mengungkap sebuah rahasia. Dari kata-kata. Bahwa senja ternyata lebih dari rangkaian tatapan memuja. Lebih dari itu, senja adalah cermin terbaik untuk menyadari ternyata usia akan sampai juga pada batasnya.

Walau pagi akan selalu datang dan menyembunyikan keriput di ujung mata.

24 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun