Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Setengah Dewa

23 Februari 2019   11:12 Diperbarui: 23 Februari 2019   11:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupanya negeri ini sedang mendengkur
tertidur pulas sekaligus mengigau
memamerkan pertengkaran yang dikemas dalam diskusi
mempertontonkan perselisihan yang dibungkus diksi rapi
di depan orang-orang yang mulutnya menganga
juga mata yang berserakan pecahan kaca
karena sebagian besarnya bahkan tak paham itu apa
---
Jika aku harus memilihmu
beritahu aku di mana letak horison yang tepat
aku tak mau tersesat
karena kau tak paham apa itu arah kiblat

Jika aku harus memilihmu
tunjukkan padaku di mana fajar menyingsing
aku tak ingin terpelanting
sebab berpegangan pada gelap yang selalu bergunjing

Jika kami harus memilihmu
sampaikan kepada kami bagaimana cara menyusui pertiwi
agar tak tertukar dengan tuba
yang bisa saja membunuhnya

Jika kami mesti mengikuti langkahmu
gambarkan bayangan matahari yang paling jelas
agar perjalanan sanggup menjadi tuntas
dan kau akan dikenang sebagai pemimpin yang gegas trengginas
---
Seperti pernah Iwan Fals berkata
bila kau bisa menjadikan negeri ini garuda dan bukan nazar yang pemarah
bila kau bisa membawa bangsa ini ke angkasa dan bukannya tengkurap di bawah ketiak para penjarah
aku akan memilihmu seketika
tanpa harus kau memoles muka
karena kuanggap kau manusia setengah dewa

23 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun