Pagi terdiri dari geliat kesepian dan hormon yang menghangatkan untuk memuaskan birahi tak tertahankan. Dari orang-orang yang ingin bercinta dengan hatinya. Bukan terhadap tubuhnya.
Udaranya yang dingin adalah tilam sangat nyaman untuk saling berpelukan. Dengan rerumputan yang menegakkan diri setinggi-tingginya setelah dipagut kuat oleh embun yang memoles bibirnya dengan sentuhan tipis cahaya matahari.
Dalam lamunan, pagi menelanjangi dirinya sendiri. Menerima dengan senang hati bila ada yang bersedia menemani. Menghabiskan secangkir kopi. Atau sekedar berbincang tentang para permaisuri hati yang memimpin kekaisaran cinta. Mendampingi para rajanya di samping singgasana yang dipahat dari kekuatan rasa.
Gairah yang meledak-ledak di wilayah kekaisaran pagi nampak begitu menghentak-hentak. Menyentak para penghuni yang semenjak tadi menahan diri untuk tidak bergejolak.
Pagi memang sangat menggairahkan. Apalagi jika jiwa dan pikiran tidak menjatuhkan diri pada perkara-perkara recehan.
Bogor, 9 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H