Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Linimasa, Kita Menjadi Lebah Tak Berguna

5 Februari 2019   16:08 Diperbarui: 5 Februari 2019   16:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di berbagai lintasan linimasa, kita mengetahui banyak rahasia yang dibongkar apa adanya namun tak tahu persis seperti apa kebenarannya.

Kita sengaja bergabung dalam dengung dongeng yang mondar-mandir di kepala kita, menyorakinya, kemudian membahasnya bersama teman-teman sebaya sebagai desas-desus yang bisa membuat kita hidup lebih bergaya.

Jika kita merasa itu sanggup membuat gempar seperti ketika Hiroshima dan Nagasaki diledakkan secara barbar, maka buru-buru kita menjadi orang pertama yang melakukannya.

Kita lalu bersiap menerima berita selanjutnya yang kita tunggu dengan hati berdebar apakah itu cukup dahsyat untuk kita sebar menjadi berita yang lebih besar.

Selanjutnya kita menumbuhkan sayap dan terbang kesana kemari seperti lebah pekerja yang giat mengitari bunga-bunga dan taat menyesap sari-sarinya. Sayangnya itu bukan nektar yang berharga, namun lebih banyak kabar yang berbisa.

Di linimasa, kebanyakan kita menjadi lebah yang tak berguna.

Kenapa kita tidak tutup mulut saja? Seperti ngengat yang tak berdengung saat memburu cahaya pelita.

Bogor, 5 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun