Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menggali Imajinasi

3 Februari 2019   07:19 Diperbarui: 3 Februari 2019   07:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com

Aku menggali-gali
seperti sekumpulan orang kelaparan sedang mencari ubi
terciptalah lubang galian yang darinya menguar nyala api
dari apinya aku memulung sedikit adrenalin walaupun tipis
karena aku kira aku ini nyaris saja tertelan siklon yang kronis

Ketemu!
ternyata kau bersembunyi di antara sisa debar dan rasa samar
kau nyaris serupa dengan damar
lampu redup yang dipilin dari sumbu ingatan
diminyaki oleh getah perekat yang disadap dari rimbunnya peringatan

dari setiap kata-kata yang kau lahirkan dari rahim malam
berduyun-duyunlah datang kelam!
dari setiap kata-kata yang kau sarikan dari tembuni pagi
berombongan tiba yang disebut puncak imajinasi!
dari setiap kata-kata yang kau ambil dari sisa hujan
bertubi-tubi mendatangi yang dinamakan terbangkitkan!

entah karena apa
aku rasa kau adalah jurang yang menganga
sekaligus puncak Chomolungma
menerjunkanku di kedalaman
sekaligus membuatku terengah-engah di pendakian

aku berterimakasih kepadamu!
atas kesediaanmu
meninggalkan jejak waktu

Jakarta, 3 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun