Lewat di hadapanku
semilir angin yang kuyu
menyapu penglihatanku
pada pilunya masa lalu
masa lalu itu
duduk di sebelahku
mematung seperti arca yang bisu
hendak bercerita tapi aku sudah paham alurnya
sehingga ia memutuskan untuk membatalkannya
lalu bermuram durja
sebagian orang menganggap masa lalu adalah durjana
sebagiannya lagi mencoba tak mengingatnya
sisanya jelas melupakannya
hanya sedikit saja yang mencatat di buku hariannya
aku? menyimpannya sebagai kesumat
kamu? Mendendaminya dengan sangat
jadi?
kita adalah dendam kesumat
terhadap masa lalu yang dulu datang salah alamat
Bogor, 25 Januari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!