Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dendam Kesumat

25 Januari 2019   23:21 Diperbarui: 25 Januari 2019   23:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat di hadapanku
semilir angin yang kuyu
menyapu penglihatanku
pada pilunya masa lalu

masa lalu itu
duduk di sebelahku
mematung seperti arca yang bisu
hendak bercerita tapi aku sudah paham alurnya
sehingga ia memutuskan untuk membatalkannya
lalu bermuram durja

sebagian orang menganggap masa lalu adalah durjana
sebagiannya lagi mencoba tak mengingatnya
sisanya jelas melupakannya
hanya sedikit saja yang mencatat di buku hariannya

aku? menyimpannya sebagai kesumat
kamu? Mendendaminya dengan sangat

jadi?
kita adalah dendam kesumat
terhadap masa lalu yang dulu datang salah alamat

Bogor, 25 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun