Berkuntum bunga tumbuh di benak para pejalan. Pada tangkainya bergelayut berbagai skenario keberangkatan. Dengan hanya tersisa satu sketsa kepulangan.
Orang-orang berlalu lalang menyesap wangi sembari menitipkan hati jauh ke dalam. Di perjalanannya nanti mereka hanya perlu berserah pada diam.
Perjalanan yang terlalu riuh akan merusak gendang telinga. Perjalanan yang terlalu ricuh akan membuat mata menyerakkan pecahan kaca. Perjalanan yang terlalu rusuh akan menempatkan jiwa pada posisi rawan cedera.
Bunga-bunga tumbuh subur di perjalanan orang-orang yang berbekal tanah gembur. Dari halaman rumah mereka yang dipenuhi cinta tak pernah luntur.
Bunga-bunga melayu seperti kerak lumut di permukaan batu. Pada perjalanan orang-orang yang lupa membuka pintu. Ketika sebelumnya keyakinan hendak datang bertamu.
Bunga-bunga perjalanan. Dari benih-benih harapan yang ditanam. Bukan jatuh begitu saja dari langit seolah reruntuhan hujan.
Jakarta, 20 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H