ketika waktu terpecah menjadi lima bagian. Itulah saatnya kau mempelajari kepastian. Bukan lagi mengira-ngira banyak kemungkinan;
pecahan 1
udara dingin menggigit tengkukmu. Kabut luruh mendekati jendela dan pintu. Menyusup di balik angin-angin. Kau makin menekuk tubuhmu dalam dingin. Saat itulah pecahan waktu menggugahmu. Menyuruhmu pergi ke padasan. Dingin hanyalah sepersekian dari matematika cuaca yang mudah dipecahkan.
pecahan 2
otakmu terpanggang. Nyaris separuh dari kepalamu meregang. Terik dan gundah menarik-narikmu agar meradang. Bagimu semua terlihat jalang. Ketika itulah pecahan waktu menggamit hatimu yang berkelindan. Mengajakmu pergi ke suatu tempat berpancuran. Kau akan mendapatkan kesejukan yang segera saja menghapus tuntas dan lunas. Semua rencanamu untuk menjadi beringas.
pecahan 3
matahari tergelincir. Kau sedang terjebak dalam pikiran-pikiran fakir. Kau hampir memutuskan hari ini telah usai. Tapi semua masih jauh dari selesai. Kau termangu di pertigaan jalan. Maju berpeluh, mundur runtuh, dan diam pun hanya mendapatkan keluh. Saat itu pecahan waktu akan menyalakan lampu. Hanya sekedip tapi sanggup sampai ke hatimu. Kau pergi berbaris di belakang Imam. Menyingkirkan segala gumam yang mudah saja menerbitkan geram.
pecahan 4
kali ini matahari tenggelam. Kau mendapati senja menempel di sepatumu yang mengajak pulang. Kau kelelahan. Sekaligus butuh pengampunan. Mungkin saja kau tadi tak sengaja mengumpat-umpat. Bisa jadi kau tadi berucap keparat. Kepada siapa saja. Tentang apa saja. Kau benar-benar butuh kehadiran malaikat. Menyangga lututmu agar mampu bersekutu dengan pecahan waktu, menyelesaikan sholat.
pecahan 5
kau berpikir inilah saat yang paling terhormat untuk berbicara dengan Tuhan. Ini adalah pecahan waktu paling panjang. Kau mempunyai cukup kesempatan mengadu tapi tidak mengaduh. Berserah tapi tidak berbantah. Berhikmat tapi tidak meratap. Tak usah berpikir Tuhan akan mendengarmu lalu meluluskan semua permintaanmu. Jika kau berpikir begitu, lama-lama Tuhan bisa jemu.
Bogor, 19 Januari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI