Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepasang Sepatu

15 Januari 2019   18:52 Diperbarui: 15 Januari 2019   19:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mungkin kita ini dulu, adalah sepasang sepatu
diciptakan berpasangan, agar bisa bersama berjalan
sambil mentertawakan kejadian
saat satu sama lain kehilangan

di masa lalu
kita adalah sepasang rindu
bercengkrama dengan banyak peristiwa
sambil bertukar canda tentang sedikitnya rencana

di masa kini
kita melakukan therapy
karena sepasang kaki kita
masing-masing mencari alasnya

yaitu cinta kita yang dulu
saat masih melekat sebagai sepasang sepatu
yang tiba-tiba kita temukan
di depan halaman
ketika kita hendak bersama-sama kembali berjalan

sepasang sepatu, di masa lalu
dipisahkan sepasang kaki, yang sama-sama ngilu
mengingatkan kita, untuk tidak ragu-ragu
bersekutu dengan waktu
sambil kembali mentertawakan kejadian
saat terjadinya lagi sebuah pertemuan

ini pertanda yang menakjubkan, bukan?

Bogor, 15 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun