Selamat pagi wahai langit
aku sedang memandangmu, bersama hiruk pikuk kepalaku
di jalanan berbatu
tempat air hujan semalam, menyelinap terburu-buru
dan sekarang kau memberi kesimpulan haru
tentang bisu yang tak perlu
melalui jejak warnamu yang membiru
Selamat pagi wahai pagi
aku lihat kau lupa
perihal embun-embun yang tak ada
juga suara burung pedendang
tak lagi melakukan aransemen ulang
tentang nyanyian penyemangat
di permulaan hari yang cukup hangat
Selamat pagi wahai cinta
semoga hiruk pikuk kota industri
tak membuat telingamu tuli
aku yakin masih ada embun di sana
juga burung-burung penembang suasana
mengiringi langkah dalam mengarungi lelah
meninggalkan serapah serta menanggalkan amarah
Agar hari ini
bisa separuhnya kau nikmati
separuhnya lagi
gunakan untuk berucap padaku selamat pagi
Jakarta, 8 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H