Sambil menunggu kereta, yang akan membawaku entah kemana, karena aku tak punya rencana. Hanya memenuhi rintihan kaki, bukan bisikan hati.Â
Aku tertawa. Sejadi-jadinya.
Otakku rupanya mulai tak bekerja. Aku diperintah kaki. Padahal aku tahu kaki, adalah organ yang paling dekat ke bumi. Seringkali menginjak barang-barang njijiki.
Tapi sudahlah. Aku kan memang selalu di bawah perintah. Oleh siapa saja yang mengaku pemerintah. Aku pasti pasrah.
Paling penting sekarang aku menaiki kereta. Menuju suatu tempat aku merasa merdeka. Entah itu di mana. Aku belum punya rencana.
Jakarta, 5 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H