Kepada bulanlah kau meninggikan pengharapan. Terhadap rencana-rencana yang dijalankan. Agar mendapatkan penerangan.
Tanah yang kau pijak, adalah juga mahkota yang kau letakkan di kepala. Kau sangat menghargai setiap remah yang mengikat akar-akar tumbuhan. Kau tahu bahwa seburuk-buruknya racun dari sebatang tumbuhan, bisa menjadi obat bagi seburuk-buruknya penyakit akibat bergesernya zaman.
Kau adalah raja dan ratu dari segala kelembutan. Bagimu persahabatan adalah segalanya. Kau benci peperangan sehingga kau membenci setiap butir peluru yang dilesatkan untuk merusak kedamaian.
Kau malas dan cepat bosan dengan segala macam keteraturan. Kau tak ingin hidup dalam sebuah koridor sempit yang membuatkanmu tali kekang. Di leher dan kepalamu yang begitu keras terhadap waktu.
Kau seorang pejuang tangguh. Mempertahankan setiap jengkal tanah yang kau perjuangkan agar tak runtuh. Karena itu kau selalu bersikukuh. Tak ada istilah pendirianmu akan runtuh.
Jakarta, 31 Desember 2018