Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Serial Ekliptika, Aquarius

29 Desember 2018   13:07 Diperbarui: 29 Desember 2018   13:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam konstelasi rasi, kau hadir bersama angin, menolak matahari dan menanam besar-besaran rasa ingin.

Kau menyemai sepoi di ladang-ladang tempat anak gembala mengendarai sapi. Menggenggam seruling dan memainkan tembang lawas tentang cita-cita yang telah tuntas.

Kau menghafal rencana yang jarang gagal. Melafal gurauan cerdas yang berasal dari banyak candaan intelektual. Kau menghibur sunyi dengan selalu mengatakan sunyi adalah elemen misteri yang menyenangkan hati. Jika diperlakukan dengan hati-hati.

Kau menyusun kelengkapan kotak teka-teki semudah menjentik jari. Kau berada di level kesetiaan tertinggi.

Tentang keyakinan, kau tak mengenal keraguan. Ragu bagimu adalah sayatan sembilu. Sedangkan yakin adalah ketika kau membebat lukanya dengan keteguhan batu. Tak lekang oleh pilu.

Jakarta, 29 Desember 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun