Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lebih Memilih Apa

26 Desember 2018   23:40 Diperbarui: 27 Desember 2018   08:22 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber; pixabay.com

Aku lebih memilih kegagalan yang tanggal, dibanding keberhasilan yang ditinggal. Bagiku, gagal adalah cerita keberhasilan yang janggal. Sedangkan berhasil adalah kisah kegagalan yang ganjil.

Aku lebih memilih kerinduan yang terpendam, dibanding pertemuan yang dibatalkan. Bagiku, rindu adalah kerancuan yang gagu. Sedangkan bertemu adalah perpisahan yang terlalu patuh diatur waktu.

Aku lebih memilih cinta yang membuta, daripada perceraian yang membelalakkan mata. Bagiku, cinta adalah kutukan manusiawi. Sementara bercerai adalah karena rutuk merutuk tak bertepi.

Aku lebih memilih mengunyah kepastian yang cuma remah-remah, daripada memagut keraguan yang bermewah-mewah. Bagiku, pasti adalah keraguan yang mati. Sementara ragu adalah tawar menawar tak tentu tentang pasti.


Jakarta, 26 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun