Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhitung Anak-anak Hujan

23 Desember 2018   16:55 Diperbarui: 23 Desember 2018   17:02 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan datang tergesa-gesa. Mengejar durasi tayang di perhelatan musim ketika harapan dan keinginan bergiliran ke pelaminan.

Kau memandang di tepian jendela setengah terbuka. Mengintip betapa bau rumput basah memenuhi beranda. Di sanalah kita pernah mempermasalahkan masa silam. Sebagai alasan memulai pertengkaran.

Kau berencana menghabiskan serpihan masa silam untuk dikenang. Sedangkan aku menghabiskan rencana mengenang masa silam. Setelahnya kita habis-habisan saling menyalahkan.

Aku menyalahkanmu karena meletakkan rindu di atas paku. Begitu ngilu. Sedangkan kau menuduh aku menuliskan berhalaman-halaman rasa ngilu. Di buku-buku tentang rindu.

Kemudian secara bergiliran kita menghitung anak-anak hujan yang dilahirkan.

Kau bilang, aku menyukainya karena hujan ini seperti barisan ensiklopedia yang menyuruh hati untuk mencari definisi percintaan. Aku katakan, hujan adalah memorabilia tak terhapuskan karena selalu saja berhasil menyulut kedatangan kenangan.

Kita hampir sepakat.

itu artinya semua belumlah terlambat.

Ataukah mesti kita lanjutkan sengketa tentang masa silam yang masih tertambat?

Jakarta, 23 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun