Terlalu banyak percakapan membuatmu menangisi lara. Kamu seperti pendiam seribu bahasa yang memohon selalu kata-kata. Namun terluka karenanya.
Aku beranjak menerjang ombak. Di lautan pikiranmu yang beronak. Aku temukan banyak sekali perihal. Tentang luapan rasa gagal, masa silam yang pejal, dan cerita-cerita bebal.
Aku tak ingin menyakitimu dengan mengatakan kau tukang bersedih yang berjualan rasa pedih. Aku lebih baik membeli kesakitan itu. Dengan caraku.
Sebaiknya kita tidak perlu lagi banyak bertanya jawab tentang harap. Ini akan membawa kita bercakap-cakap. Selanjutnya kita sama-sama tahu. Kau akan kembali tenggelam dalam airmatamu.
Lara, kata kecil dengan rasa sakit sebesar raksasa. Tinggalkan saja. Jika tidak, kamu akan selalu menangisinya.
Jakarta, 20 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H