Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Puan

18 Desember 2018   21:59 Diperbarui: 19 Desember 2018   05:03 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kepada puan yang suka bermain hujan,
rasa yang dulu kau titipkan pada sepenggal matahari yang sudah nyaris pergi, ambillah kembali
aku lebih suka tidak menyimpannya berlama-lama
rasa itu makin lama makin bertuba!

Kepada puan yang telah menggenapkan semua keganjilan,
bertamulah ke sini, aku sedang berada di petak kalimat yang bersedia menyuguhi
kedatanganmu yang membanjir laksana kembang api
aku tak lagi sepi!

Kepada puan yang senang berlarian di antara perayaan dan pemakaman,
beri aku ronce kembang pelaminan
juga bunga-bunga perlambang kematian
aku sangat membutuhkan, agar selalu diingatkan tentang kesadaran

Kepada puan yang menulisi jantungku dengan ribuan puisi,
titip salam untuk malam
aku tahu kau sedang berbincang tentang bulan penyendiri dan bintang mati
aku mengerti, kau benar-benar tak ingin sendiri

ketahuilah, aku ada di sini

Pekanbaru, 18 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun