Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memilih Sebuah Pilihan

18 Desember 2018   12:49 Diperbarui: 18 Desember 2018   12:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gadispagi.blogspot.com


di depan kita
tersedia banyak pilihan
bagaimana cara menuju pulang

apakah menumpang kemungkinan
atau kemungkinannya kita mampatkan
menjadi keputusan

apakah dengan mengendarai keinginan
atau keinginannya kita satukan
dalam bentuk harapan

apakah dengan kebulatan tekad
atau menunggu tekadnya menjadi khidmat
sampai akhirnya tercapai kata sepakat

pilihan-pilihan berjajar seperti piala
kita memperjuangkan secara gigih
dengan cara memilih
bukan memilih
untuk kemudian berjuang dengan pamrih

memilih sebuah pilihan
adalah kodrat kemanusiaan
tidak memilih satupun
akan membuat manusia sekedar menjadi penyamun

Siak, 18 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun