Selamat datang riuh rendah di kepala. Silahkan bergaduh sesukanya.
Jeritan atau lolongan di kepala yang sedang malam, terdengar berulang-ulang. Pagi begitu cepat terlewati. Tiba-tiba saja bintang dan kunang-kunang sudah bertengger di sudut mata. Pikiran akhirnya dikuasai cuaca tak kasat mata.
Gelap menyusun kata-kata dengan bebas. Menyusuri setiap urat syaraf yang kebas. Melahirkan kalimat-kalimat dari rahim yang bukan perempuan. Semua nampak berantakan. Tak masuk akal. Dunia serasa begitu kumal.
Pada setiap gelap. Tak pernah ada salahnya untuk selalu menemukan harap. Walau barangkali jauh tersembunyi. Di antara kerumunan yang diam. Atau pada keheningan yang bermulut lancang.
Sampai berjumpa kembali isi kepala. Sekarang waktunya kita jeda. Dari kegaduhan yang meraja terlalu lama.
Bogor, 15 Desember 2018