Mencintaimu
sama dengan mengenakan sepatu
di pagi ketika aku terburu-buru
mengejar bus kota
di kota yang tak mengenal cinta
Mencintaimu
tak ubahnya ketika aku
memahat kerasnya batu
menjadikannya arca
lalu memajangnya di museum khusus tentang luka
Mencintaimu
seperti menyaksikan panorama pagi
melepaskan aroma tak kasat mata
dari bunga-bunga yang mekar
namun tak pernah memberi kabar
Mencintaimu
seakan memandu senja
pergi ke tempat tidurnya
lalu kita bertengkar karenanya
siapa yang lebih dulu menidurkannya
Mencintaimu
tak pernah sederhana
seperti memasuki belantara
bertemu banyak hal tak diketahui
namun tetap saja memutuskan untuk saling mencintai
Jakarta, 14 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H