Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dua Permohonan

12 Desember 2018   19:16 Diperbarui: 12 Desember 2018   19:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contohmembuatsurat.blogspot.com

Jika hujan ini, adalah pesan
tentang kerinduan
dari musim terhadap kering yang bermatian

ijinkan aku memohon
jangan jadikan pesan ini menjadi berita kekacauan
pohon-pohon tumbang
banjir bandang
tanah-tanah yang tak lagi bertuan

permohonan ini hanya untukMU Tuhan

jika hujan ini, adalah peringatan
atas segala kegaduhan
dari kita yang sengaja mencari dewa-dewa kerahiman

ijinkan aku memohon
jangan peringatan ini diabaikan
setelah jembatan runtuh
musim panen luruh
rumah-rumah terhanyut utuh

permohonan ini aku ajukan kepada tuan-tuan sekalian
juga puan-puan yang mendampingi para tuan
juga para hulubalang, panglima dan semua yang dipertuan

kita sama-sama hentikan aniaya
mengoyak cuaca seolah kain perca
mengaduk musim seakan ikan kering
melubangi langit seperti menjahit kancing

itu saja
ataukah kita perlu waktu lebih lama
untuk menyadarinya?

Bogor, 12 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun