sekali lagi kau sebut aku laknat
maka kau akan mendapatkan jahanam keparat
sekali lagi kau sebut aku pengkhianat
maka kau akan berhadapan dengan lelaki bangsat
satu bait drama melompati pagi
dengan begitu ngeri
menghamburkan ribuan duri
langsung menancap di kedalaman hati
darah lalu membanjiri panggung
dan kita terus mendaki puncak rasa murung
kita juga menebari lantai dengan begitu banyak paku
dan kita memang berniat sangat melukai waktu
setelah seribu perjalanan yang lelah
kita memutuskan singgah
di sebuah tempat yang disebut pengingat
;bukan pengkhianat jika itu hanya salah alamat
ingat itu!
atau tikam aku!
Uh, beginilah jika isi kepala dipenuhi gerutu
seperti tetesan hujan yang berniat melubangi batu
tak cukup bila cuma sewindu
Jakarta, 11 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H