Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berita

4 Desember 2018   06:41 Diperbarui: 4 Desember 2018   06:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.mediaapakabar.com

banyak berita memasuki ruang hidup kita
berkata-kata tidak pernah seadanya
membuat kita melolong-lolong seperti serigala
kehilangan malam sekaligus anak-anaknya

di telinga, berita adalah kerumunan biang gatal
di mata, berita adalah hidup yang kebanyakan gagal
di kepala, berita menjelma menjadi rumah sakit jiwa
di hati, berita bertiwikrama menjadi raksasa dan menelan nyaris semua kesadaran kita

berita-berita mendudukkan kita menjadi tersangka
di kursi pesakitan yang menuduh kita sebagai induk semang perkara
kelaparan, peperangan, dan segala bentuk kesakitan
tak lupa pula penyiksaan
terhadap bumi
juga hati

lalu kita menangisi banyak hal
menampung airmata sebanyak-banyaknya sebagai modal
memperdagangkan kebaikan
diperjual belikan di pasar-pasar peradaban

selanjutnya kita akan memasukkan tajuk berita dalam otak kiri
bagaimana mempercepat kematian bumi
sekaligus berbagai macam cara terbaik untuk bunuh diri

Bogor, 4 Desember 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun