Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Saat Merindukan

27 November 2018   19:35 Diperbarui: 29 November 2018   18:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merindukan kemarin
yang memberiku keleluasaan
berbicara denganmu
tentang rindu yang dibiarkan berkata-kata
sesukanya, dan itu membuat kita tertawa

Tidak merindukan kemarin
saat kening kita saling berkerut
setelah merasakan kabut
menyelubungi hati kita
dan itu membuat kita kehilangan tawa

Lalu kita merindukan hari ini
ketika kita dibangunkan pagi
dengan sedikit gerimis dan prakata manis
atas hari-hari di mana kita sepakat menitipkan hati
dan menghentikan perdebatan
siapa yang lebih dulu pulang
aku atau kerinduan

Mungkin kita juga merindukan esok lusa
pada segala kejutan yang datang tiba-tiba
tanpa rencana
tapi bisa membuat kita tertawa
setelah kemarin kita menghilangkannya

Seberang Derawan, 27 Nopember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun