saat aku teringat kenangan
aku lalu mengenang ingatan
pada perkara-perkara yang membuatku lupa
waktu dulu aku tak sengaja melupakan beberapa perkara
sunyi itu menerkam dengan keganasan harimau
sepi itu mencengkeram semua kekuatan mau
hening, menunjukkan mukanya yang sederhana
sesederhana bening yang mengaliri pelupuk mata
di antara nyata dan fatamorgana
terselip keinginan mengada-ada
menemukan oase di tengah padang hujan
meminumnya habis seolah itu adalah harapan
di antara luka yang bertindak bengis
orang-orang merindukan gerimis
berharap bisa membasuh tanpa sisa
apa-apa yang dikira sebagai kekhilafan masa
pada akhirnya semua tak lebih dari fatamorgana
menjadi nyata jika kita meyakininya
menjadi khayal jika kita meragukannya
tidak pernah tersedia pilihan, untuk berada di antaranya
Bogor, 25 Nopember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H