Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Identitas

17 November 2018   23:33 Diperbarui: 18 November 2018   03:31 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada mata, terletak bagaimana cara menatap
pada lidah, tergambar ucapan berbisa atau meratap
pada telinga, menguar apa saja yang bisa didengar
pada hati, tersimpan sejarah salah dan benar
pada kaki, terdapat jejak jelas maupun samar

identitas adalah papan nama yang kau tampakkan pada mata; aku ini dewa atau durjana.
identitas adalah kabar apa yang kau lekatkan pada gendang telinga; aku sama sekali tidak baik-baik saja atau aku merasa sangat sempurna.
identitas adalah pengakuan yang disampaikan oleh hati; aku jujur tentang kebohonganku atau aku bohong atas kejujuranku.
identitas adalah sejauh apa kau telah menjalankan kaki; sejauh mimpi yang kukejar sambil berlari atau sedekat mimpi yang terus saja berlari.
identitas adalah ludah yang berserak saat lidahmu bersumpah; janji setinggi langit yang kudaki atau langit aku turunkan demi sebuah janji.

pada semuanya, identitas memperkenalkan dirinya dengan tegas.
pada tidak satupun dari semua, identitas cuma bersembunyi di balik dahi kebas pada wajah yang pias.

Bogor, 17 Nopember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun