Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Eksplorasi Pulau Tengkorak)

16 November 2018   07:41 Diperbarui: 16 November 2018   07:47 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desi Suyamto's Properties

Ran memeriksa kondisi vital Cindy. Tidak ada yang aneh. Nafasnya teratur. Denyut nadinya normal. Bahkan jari-jari tangannya yang serupa cakar elang juga sudah pulih seperti sedia kala. Pada situasi apa sebenarnya gadis ini berubah ganas seperti tadi? Ran masih tak habis pikir.

Mereka tidak boleh terpekur merenungi nasib begitu saja. Harus ada yang dilakukan. Tidak mungkin juga mereka terus berdiam di kapal ini. Itu namanya bunuh diri. Orang-orang Bio Research telah menandai lokasi. Kapan saja mereka bisa menyerbu. Apalagi perisai listrik sudah mati. Ran berpikir keras.

"Ben, coba kau cari adakah di kapal ini ruang yang bisa bersembunyi sementara dengan aman. Kalau sudah ditemukan, tolong kau jaga Cindy. Aku, Tet dan Rabat akan mengeksplorasi pulau ini dengan cepat untuk menemukan lokasi yang cocok buat kita. Kapal ini sama sekali tidak aman bagi kita jika kita mencoba survive di tempat ini."

Semula Ben ragu. Berdua dengan Cindy? Gadis ini tadi bahkan berusaha memenggal kepalanya. Hiiihh.

Ran paham jalan pikiran Ben. Team leader ini menoleh ke rekan-rekannya yang lain. Ben dan Tet sepertinya masih trauma dan ketakutan dengan perubahan Cindy. Atau barangkalai sebaiknya?

"Oke. Aku akan menjaga Cindy. Ben, kau tetap cari ruang atau apapun di kapal ini yang paling tersembunyi. Setelah itu kau, Tet dan Rabat segera eksplorasi pulau ini."

Semuanya bernafas lega mendengar perubahan perintah Ran. Ben bergegas mengikuti perintah Ran. Sementara Tet dan Rabat menyiapkan segala perbekalan untuk eksplorasi.

Ran kembali memeriksa Cindy. Dia dan Rabat tadi hanya sempat menyaksikan dari monitor betapa ganasnya Cindy saat memenggal salah satu Pasukan Kematian. Saat melakukannya Cindy seperti seorang yang trance atau kerasukan. Cindy berubah menjadi seorang yang mempunyai kemampuan menakutkan. Bagi siapa saja. Karena Ran juga sempat memperhatikan gerak mengancam Cindy kepada Ben dan Tet sebelum akhirnya pingsan.

Ran merasa sangat prihatin dengan kondisi Cindy.

----

Ben menemukan sebuah ruangan yang menurutnya cukup aman. Di palka paling bawah ada sebuah ruang klinik kecil yang pintunya bisa dikunci dari dalam. Ruang klinik itu sepertinya hanya dipergunakan untuk awak kapal biasa. Bukan untuk staf atau orang penting kapal yang mempunyai klnik lebih besar dan mewah di sebelah laboratorium. Karena itulah letaknya ada di palka paling bawah. Dekat dengan ruang mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun