Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia dan Pilihanmu

14 November 2018   22:00 Diperbarui: 14 November 2018   22:25 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia sedang bercanda, denganmu yang memproklamirkan diri kehilangan cinta
katanya, kau bukan kehilangan cinta, tapi sesungguhnya kehabisan airmata
menangisi banyak hal yang bukan perihal
berduka setengah mati bagi sesuatu yang belum pasti terjadi
termasuk meratapi masa silam yang bahkan halamannya telah begitu kusam
tak lagi terekam

Dunia mentertawakan, betapa dirimu yang merasa begitu tertindas oleh aras berapi
sebenarnya hanya tersedak karena sengaja bernafas dalam sunyi
lalu meratap sekuat halilintar
membuat telingamu sendiri pengar
mengira-ngira sebenarnya apa yang telah terjadi
dengan menjatuhkan hati
hingga batas kedalaman sepi

Dunia tak pernah salah mengirimkan kabar berita
tentang cuaca
sebaik-baiknya untuk orang yang menerima panas dan dingin
seburuk-buruknya untuk orang yang merasa kebas terhadap rasa ingin
kamu tak ingin ada di antara keduanya
dan itu sama sekali tidak bisa
kamu harus memilih di antaranya
atau dunia akan menganggap kamu tak ada
lalu kamu kembali merasa kehilangan cinta

Kuantan Singingi, 14 Nopember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun