Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Bio Research)

11 November 2018   22:58 Diperbarui: 12 November 2018   03:49 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: inquisitr.com

Semua orang betul-betul ternganga mendengar penjelasan Cindy yang runut dan detail itu. Seolah-olah Cindy adalah seorang sutradara yang tahu persis bagaimana jalannya cerita.

Tapi setidaknya mereka tahu apa yang akan terjadi. Mereka sama sekali tidak meragukan kemampuan aneh Cindy. Dan mereka harus memecahkan persoalan bagaimana cara mencegah Pasukan Kematian mengambil sesuatu yang berharga di laboratorium. Tidak ada yang tahu itu apa dan atas suruhan siapa.

Ran mengambil keputusan cepat.

"Ben, Tet, kalian paling tahu mengenai komputer dan sebangsanya. Carilah cara bagaimana kita bisa masuk lebih dahulu ke laboratorium sebelum Pasukan Kematian tiba. Secepatnya!"

Ben dan Tet saling berpandangan. Masuk akal. Tapi...

Ran paham jalan pikiran kedua rekannya, "aku tahu kalian memikirkan apa yang sedang mereka cari. Supaya kita bisa mendahului mereka mengambilnya. Tak usah pusing dengan itu. Jika kita tahu bagaimana cara membuka pintu itu setidaknya kita bisa mencari itu apa. sebelum keduluan oleh mereka."

Ben dan Tet tak mau banyak bertanya lagi. Keduanya buru-buru berlari ke bawah. Menuju laboratorium. Cindy melambaikan tangannya. Menoleh kepada Rabat dan berseru,

"Tunggu! Kalian pasti perlu aku di bawah. Rabat tolong pelototi layar monitor yang mengawasi gerak Pasukan Kematian. Kabari kami jika mereka lebih dulu masuk daripada kami."

"Ok Cindy. Aku akan membantu Rabat di sini memonitor keadaan. Tet bawa senjata laser ini. Pasti lebih berguna di bawah daripada di sini."

Masing-masing orang lantas melakukan tugasnya. Tanpa banyak bicara. Situasi sedang genting. Tak ada gunanya banyak bicara.
----
Sementara itu di Kapal Bio Research Charly terjadi kesibukan luar biasa. Orang-orang berkumpul di sebuah ruangan rapat kapal. Menatap 2 layar monitor besar secara bergantian. 1 monitor memperlihatkan sebuah titik besar yang diam tak bergerak. Dan juga titik kecil-kecil yang mendekati titik besar itu dengan cepat.

Sementara monitor yang lain memperlihatkan sebuah view dari kamera yang bergerak di bawah permukaan laut. Orang-orang itu memantau sebuah shuttle submarrine yang sedang bergerak maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun