hujan enggan berhenti. Mengerumuni senja yang jelas tak mengerti apa yang sedang terjadi. Mungkin hujan ingin membunuh dengan cara menenggelamkan dalam temaram. Agar senja mati begitu saja dalam suasana muram.
suasana muram menyeret banyak hal yang sebelumnya hanya mengendap. Jauh di relung paling dalam kepala yang kedap. Barangkali ini memasuki musim kesumat berkelindan. Satu dua dendam mesti segera digugurkan.
gugur bunga atas nama musim yang baik-baik saja tentulah wangi. Seperti lautan putih saat kejadian musim bunga kopi. Tautan yang sempurna bagi pemandangan tak tercela dengan wangi yang meraksasa. Menyudahi semua rencana buruk yang bertalu-talu di kepala.
Kepala malam tertunduk sejadi-jadinya. Mengiba pada senja yang bermuram durja. Udara memang tak mungkin selalu cerah bermanikam. Selalu ada kalah dalam setiap kemenangan.
Bogor, 3 Nopember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H