Bertangkai harapan
diperjualbelikan di selasar dan emperan
di depan panggung megah
didirikan di atas tanah yang goyah
Sementara sang pemanggung kata
menyelipkan doa
supaya ada nama Tuhan di dalam orasinya
sehingga para pemilihnya percaya
Padahal doa-doa ini
punya ruang tersendiri
tidak untuk diobral kanan kiri
bagi janji yang selanjutnya harakiri
Lalu mati
dan hidup lima tahun lagi
Bogor, 30 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!