Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seberapa Lama Umur Janji

30 September 2018   10:26 Diperbarui: 30 September 2018   10:30 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertangkai harapan
diperjualbelikan di selasar dan emperan
di depan panggung megah
didirikan di atas tanah yang goyah

Sementara sang pemanggung kata
menyelipkan doa
supaya ada nama Tuhan di dalam orasinya
sehingga para pemilihnya percaya

Padahal doa-doa ini
punya ruang tersendiri
tidak untuk diobral kanan kiri
bagi janji yang selanjutnya harakiri

Lalu mati
dan hidup lima tahun lagi

Bogor, 30 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun