Kalau kau takut kepada malam karena dikatakan banyak menyimpan rahasia. Â Seolah taring tajam selalu terhunus dalam kegelapannya. Â Seakan jeritan ngeri setiap saat bisa meluruhkan keberanian yang tinggal sisa-sisa;
Jangan pernah takut jatuh cinta kepadanya. Â Malam itu seistimewa putri raja yang menyamar jadi dayang teraniaya. Â Mengabdikan cinta secara sederhana. Namun siap meruntuhkan bintang sebagai mahar untuk bukti cintanya.
Kalau kau takut pada lolongan panjang serigala di puncak purnama. Â Pertanda akan hadirnya sosok kengerian dalam dongeng pengantar tidur anak-anak manja. Â Setiap saat bisa menjelma menjadi horror mencekam yang menampilkan wajah seram;
Jangan pernah takut jatuh cinta kepadanya. Â Lolongan itu adalah isyarat dari sumpah setia. Kengerian itu satu cara untuk membuatmu paham betapa gigihnya serigala dalam melindungi keluarganya. Â
Kalau kau takut kemarau mengikis setiap lubang pori tubuhmu dalam monumen penindasan cuaca terhadap manusia yang tak berdaya. Â Dalam takutmu kau menyeru berkali-kali kepada hujan agar datang berulang-ulang. Â Tak tahu bahwa hujan yang berlebihan akan begitu mudahnya menghanyutkan kerinduan. Â Habis-habisan;
Jangan pernah takut jatuh cinta kepadanya. Â Kemarau adalah satu-satunya musim yang tahu bagaimana cara mencinta. Â Dia tidak membakar kecuali apinya dipantik sengaja. Â Dia tidak menghanguskan kecuali nyala dibesarkan sejadi-jadinya. Â Kemarau adalah pecinta romantis yang sanggup mempersembahkan tragedi manis.
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta hanya karena takut terluka. Â Karena di dalam setiap lukanya kau akan menemukan cara bagaimana mencari bahagia yang sesungguhnya.
Bogor, 8 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H