Satu sampai Sepuluh! Itu adalah angka peringatan. Begitu tawaran bumi kepada tanah-tanah berongga yang berniat memberontak paksa. Melepaskan diri dari kungkungan pengap yang dibangun sekian abad. Oleh patahan masa dan jeruji waktu.
Tawaran bumi diterima. Beberapa titik diaduk menjadi koma. Menggeliat dahsyat. Mengguncang ruang demi ruang. Mendirikan bulu roma. Mendidihkan airmata.
Bukan! Ini bukan hukuman! Ini adalah kejadian. Ketika semesta bersitegang dengan angka. Patahan masa digerakkan agar kembali seimbang. Jeruji waktu dikuatkan demi pengaturan ulang.
Karena jelas ini bukan hukuman. Tidak perlu mengerang-erang.Korban yang berjatuhan adalah peristiwa tentang kepastian. Dengan cara apa manusia mesti berpulang.
Hilangkan segala jenis ratapan! Kembalikan para korban kepada bumi yang memilikinya. Bangun kembali peradaban yang seimbang. Jangan biarkan neraca tak lagi setimbang.
Ingatlah saja bahwa kita tak lebih dari debu. Di hadapan zaman yang mudah saja menggali lubang waktu.
Jakarta, 6 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H