Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi │Separuh Hari dan Separuh Hati

1 Agustus 2018   14:40 Diperbarui: 1 Agustus 2018   14:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Separuh hari telah terpenggal. Di bawah tajam guilotin matahari. Terguling kesana kemari. Mengikuti ke arah mana angin pergi. Angin yang membawa semua kesepian akhirnya diasingkan. Di sudut terjauh yang bisa diabaikan.

Separuh hari yang tersisa. Didoakan agar tetap perkasa. Menuntun kemauan. Ke dalam keinginan yang menjadikan pemiliknya adalah tuan. Tidak teraniaya sebagai buangan angan-angan. Atau terpinggirkannya kenangan.

Separuh hari bisa saja terjungkal. Oleh sebab-sebab yang janggal. Manakala kita dengan sengaja membiarkan diri tertinggal.

Separuh hati telah tanggal. Di kejadian yang disebut kepulangan. Kepada cinta dan kerinduan. Didekap erat. Sekencang bulan terhadap purnamanya. Sekuat hujan terhadap rinainya. Selebat hutan terhadap mosaik tumbuhannya.

Separuh hati yang tersisa. Diperuntukkan bagi perjuangan. Dalam rupa-rupa bentuk. Merebus kehendak. Mendidihkannya dalam tindak. Menuangkan dalam beraneka ragam rasa. Pahit, getir, dan saripati nira. Menyesapnya dengan berbagai cara. Teguk, tenggak, atau menelannya begitu saja.

Separuh hati mungkin saja mati. Jika kita tidak berhati-hati. Bagaimana sesungguhnya cara  menerjemahkan mimpi.

Pekanbaru, 1 Agustus 2018   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun