Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan itu Meminang Amarah

13 Juli 2018   18:32 Diperbarui: 13 Juli 2018   18:58 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu memindai cahaya matahari yang jatuh di halaman rumah.  Mengumpulkan semua di kornea mata lalu mengalirkan panas yang ada menuju ruang dada.  Dia memang berniat meminang amarah pagi ini.  Bahkan jika perlu menjadikannya kekasih hati.

Bukan tanpa alasan.  Perempuan itu merasa sudah terlalu lama disunting kebekuan.  Jiwanya sedingin tatapan hiu.  Hatinya sebeku gulungan salju.  Dia enggan untuk tunduk lagi terhadap waktu.  Waktulah yang selama ini mengurungnya dalam tempurung.  Sampai-sampai dia begitu sempurna dalam memasang wajah murung.

Perempuan itu lupa kapan terakhir kali meluapkan air bah.  Dia hanya teringat bahwa nyaris seluruh hidupnya diserahkan pada pasrah.  Dia adalah pecinta pura-pura yang hebat.  Menyayat pergelangan sendiri demi orang lain melihatnya sebagai perempuan bermartabat.

Sudah tiba masa meminang amarah.  Menaikkannya ke pelaminan yang ditunggui ribuan lebah.  Bukan waktunya lagi bermain sandiwara dengan peran sebagai bunga.  Kini saatnya meniru Rahwana.  Mencinta dengan sesungguhnya tapi bukan lagi sebagai sahaya.

Bogor, 13 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun